Kamis, Januari 31, 2008

Gantangan Perkutut

Hampir semua pemilik perkutut mempunyai gantangan di rumahnya.gantangan atau kerekan adalah tiang tempat sangkar burung digantung sampai pada ketinggian tertentu. fungsinya adalah untuk melatih burung bernyanyi atau manggung.di samping memberi kesempatan burung memperoleh udara segar dan sinar matahari.

Perkutut yang digantang akan merasa gembira menikmati alam sekitarnya, yang memberi suasana lain ketika ditaruh di dalam rumah dan dengan sendirinya ia akan bernyanyi. tanpa di gantang pun sebenarnya perkutut tetap bisa bernyanyi. namun bila berada di atas gantangan ia akan lebih besar meluapkan rasa kegembiraannya.

Ada tiga macam gantangan, berdasarkan bahan yang digunakan. gantangan bambu gantangan besi, dan gantangandari pohon hidup.gantangan bambu dan besi bisa diletakkan di sembarang tempat. tetapi akan lebih baik kalau diletakkan di tempat yang tenang, tidak ramai oleh bidingnya bunyi-bunyian dan cukup jauh dari jalan besar namun ada juga orang yang menaruhnya dengan sengaja ditempat yang agak ramai tujuannya untuk melatih burung terbiasa dengan lingkungan sekitarnya.

Gantangan dari bambu dan besi tingginya 8 meter. khusus gantangan bahannya dipilih yang lurus, dan bagian bawah yang ditanam dicat dulu dengan aspal atau yang lainnya agar tak mudah lapuk. jarak antara gantangan berjahuan, sekitar 2 - 3 meter. kalau tempatnya terbatas , gantangan bisa dibuat berselang - seling,ada yang pendek ada yang tinggi.

Gantangan pohon hidup atau gantangan pendek yang terletak dekat pohon, biasanya dipakai untuk menggantung bakalan yang masih sangat muda, agar memberikan suasana yang alami pada burung itu. gantangan terbaik adalah pada dahan pohon karena biasanya perkutut liar manggungnyadi pepohonan. akan tetapi gantangan pada pohon ada kelemahannya, yakni:

- Kurang mendapat sinar matahari,sehingga burung mudah terserang penyakit pilar

- Kalau kurang teliti mengawasinya bisa diganggu semut.

- Kalau lupa membawa masuk ke dalam rumah, malamnya bisa diganggu tikus pohon.hama itu tidak cuma menyikat makanannya saja, tetapi burungnya juga dimangsa.

Menggantang perkutut dimulai ketika matahari terbit, dan diturunkan pada siang hari sekitar pukul 11.00 - 12.00 burung yang sudah jadi jangan terlalu sering di gantang,maksimal 2 kali seminggu, agar tidak jenuh. tetapi untuk bakalan, boleh digantangan setiap hari, asalkan cuacanya baik dan diturunkan sekitar pukul 11.00

Sumber : bandaraperkutut

Minggu, Januari 27, 2008

Perkutut Bakalan


Banyak orang memelihara perkutut, asal memelihara saja. bakalan yang dibeli tidak pernah atau jarang ipilih secara cermat.penggemar. penggemar yang masih baru umumnya kurang tau persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan calo penyanyi yang bermutu. akibatnya, setelah burung dirawat baik-baik dalam waktu cukup lama, ia menjadi kecewa. harapan semula akan mendapatkan burung bersuara merdu,ternyata suaranya kecil, iramanya tidak bagus, anggungannya monoton, sehingga membosankan didengar.

Bagi penggemar yang memiliki cita rasa "seni suara perkutut" yang baik, pengalaman serupa itu jelas tidak menyenangkan. merawat bakalan sampai menjadi perkutut yang rajin manggung tidaklah muda, karena membutuhkan perhatian, waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. lebihparah lagi kalau bakalan dulu dibeli dengan harga mahal pula.

Harus Jantan:

Perkutut yang rajin berbunyi dan manggung dengan baik hanyalah yang jantan.di alam bebas, anggungan burung jantan diperdengarkan untuk memikat calon pasangan betinanya.

Jadi bakalan yang akan dipilih dan dipelihara sebagai burung penyanyi haruslah yang jantan. perbedaan kelamin jantan-betina pada perkutut muda, bisa diketahui dengan merabah supitnya (tulang yang terletak di bawah dubur dan di antara pangkal paha).caranya, tubuh burung dipegang dengan tangan kiri, lalu diraba tulang supitnya dengan telunjuk kanan atau ibu jari.kalau bagian supit itu terasa sempit dan keras, tak diragukan lagi, pasti burung jantan kalau terasa renggang dan empuk, pasti burung betina. selain itu bentuk kepala burung jantan umumnya agak besar, lonjong memanjang, dan betinanya kecil agak membulat.

Mendapatkan burung jantan saja belum cukup. untuk mendapatkan calon penyanyi yang baik masih diperlukan sejumlah persyaratan, antara lain ciri-ciri berdasarkan katuranggan dan ciri mathi. umumnya bakalan perkutut belum berbunyi yang bisa diharapkan jadi burung penyanyi, tanda-tandanya sebagai berikut:

Kepala. bentuk agak lonjong memanjang (oval melancip seperti buah pinang muda) matanya bersinar ceriah, terang (warna biru muda atau coklat muda), titik hitam pada bola mata besar, bening. paruh tebal, kukuh, tidak terlalu panjang. lubang hidungnya menonjol tinggi ke atas,lubang hidungnya yang lebar tertutup/terlindungi sayap hidung, bersih

Leher. bentuk leher panjang, bagus, tegak lurus dengan posisi kepala yang terangkat seperti dongaknya ular kobra. pangkal leher mengembang, yang merupakan kantong suara.

Badan. dada bidang, punggung agak bungkuk, dan warna lorek-lorek pada bulu badan lembut kulit ketiak lemas, tidak tegang. bulu sayap panjang.bulu sayap yang pertama besar-besar tiap sayap terdiri dari 21 sampai 25lembar bulu. perkutut yang sudah bunyi sayapnya nglengsreh. bodi badan singset.

Kaki. sikap berdirinya sangat kokoh, mantap, dengan capit udang (tulang paha)kanan kiri merapat. jari kaki panjang. sisik kaki kasar, tersusun rapih di bawahdan pada sisik akhir ditutup dengan sebuah sisik besar. warna sisik agak kemerahan,kehitaman, pada telapak kaki bertitik putih.

Ekor. bulu ekor panjang dan mengumpul, makin ke ujung makin mengecil.tombol ekor alias brutu besar, tinggi meruncing dan mendongak ke depan.

Burung bakalan dengan tanda-tanda seperti di atas, besar harapannya menjadi burung yang rajin manggung nantinya, kalau betul-betul dirawat dengan baik.

Lebih bagus lagi kalau bakalan yang akan dibeli itu adalah burung yang telah cukup lama dipelihara orang, dan sudah berbunyi. karena yang paling tepat dalam memilih perkutut adalah dengan mendengarkan bunyi suaranya.

Calon indukan Yang Baik

Syarat utama agar perkutut bisa diternak, mereka sudah jinak atau sudah lama dipelihara.pejantan dipilih dari burung yang suaranya bagus, sehat, rajin berbunyi dengan irama yang baik karena tujuan menernak perkutut ini adalah mendapatkan keturunan yang bunyi suaranya setaraatau mendekati kebagusan bunyi suara induk jantannya

Setelah bunyi suaranya diletahui mutunya, barulah ciri-ciri fisik burung diperhatikan.seberapa jauh hubungan ciri-ciri bentuk anggota badan dan dengan kemerduan bunyi dan volume suaranya ?

Induk betina bisa dibedakan dari pejantannya dengan meraba atau mengamati supitnya (tulang yang terletak di antara oaha dan dibawah anus) burung yang supitnya rapat, biasanya jantan.sedang yang longgar dan lemas biasanya betina. burung betina dahinya tidak berpupur,sedang yang jantan dahinya tedapat semacam bedak keputih-putihan.

Induk betina dipilih yang badannya sehat, jinak, dan sudah cukup umur. walau umur 6 bulan sudah bisa mulai dijodohkan,paling bagus kalau diternak pada umur sekitar 10 bulan.karena pada usia yang lebih tua, sifat keibuannya lebih menonjol, terutama ketika merawat anaknya.

Untuk mendapatkan keturunan yang baik, harus diketahui betul sifat-sifat kedua calon induk perkutut. jangan sembarangan menjodohkan dan bertindak untung-untungan karena car itu bisa mengecewakan, yaitu keturunan yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan.

Sepasang induk yang baik, kalau diternak dengan baik, selama satu tahun bisa diharapkan beranak 4 - 6 kali.

Perkutut tidak terlalu memilih tempat untuk bersarang dimana saja wadah sarang di taruh,ia akan mengatur sendiri sarangnya untuk bertelur. umumnya ia lebih cepat bersarang di tempat terbuka dibanding tempat tertutup. di daerah yang banyak hujan, menaruh sarang di tempat terbuka sering kurang menguntungkan adanya kotak sarang untuk menaruh wadah dan bahan sarang akan sangat menolong keselamatan induk dan anaknya dari pengaruh udara dingin dan kelembapanudara basah

Tempat sarang yang wadah sarangnya berupa keranjang, bangunan sarangnya seringkali berbentuk cekung. dalam sarang ini penetasan telur sering kali gagal, karena burung yang mengeram tidak merasa santai dan cepat lelah. akan tetapi kalau tempat sarang berupa wadah yang

kedalamannya dangkal atau datar, maka bentuk sarangnya pun datar.pada sarang datar ini induk perkutut bisa santai dan mengeram berjam-jam.

Sumber : bandaraperkutut.8m.com

Jumat, Januari 25, 2008

Tips Perawatan Perkutut

Merawat perkutut harus dilandasi perasaan kasih sayang, agar burung selalu sehat dan rajin berbunyi seperti yang diharapkan. perawatan utama berupa pemberian makan.selain harus betul dan bersih.

Perkutut umumnya menyukai makanan berupa biji-bijian karena sejak kecil sudah bisa diberi biji-bijian itu.

Kalau burung sudah mulai berbunyi, pemberian makan di kasih berupa millet dan gabah saja atau dengan makanan olahan. bahannya terdiri dari campuran ketan hitam,millet, canary seed, jewawut, dengan bumbu berupa kencur, jahe, bawang putih, madu,kuning telur ayam kampung, lada putih, dan garam dapur beryodium.

Makanan olahan yang telah jadi untuk perkutut bisa di beli di toko makanan burung akan tetapi kalau ingin membuat sendiri, resepnya sebagai berikut:
  1. 1 kg millet
  2. 2 sampai 3 butir telur,diambil kuningnya
  3. 1 kg gabah
  4. 2 siung bawang putih
  5. 1/4 kg ketan hitam
  6. 3 jari tangan jahe
  7. 1/4 kg canary seed
  8. 3 jari tangan kencur
  9. 1/8 kg jewawut
  10. ½ sendok makan garam
  11. 5 sendok makan madu
  12. ½ sendok teh lada putih
Bumbu berupa kencur, jahe, bawang putih, lada putih, dan garam ditumbuk sampai hancur kuning telur dikocok sampai mengembang, lalu diberi madu lebah dan dikocok lagi sampai tercampur betul. setelah madu telur itu tercampur, bumbu yang telah ditumbuk tadi dicampurkan pada telur dan madu, diaduk-aduk sampai rata.

Ketan hitam, millet, gabah, canary seed, dan jewawut, sebelum dicampurkan dicuci bersih dulu di buang yang mengambang lalu ditiriskan, digelar dalam tempeh atau sejenisnya.selanjutnya dijemur sampai kering.biji-bijian yang sudah kering inilah yang dicampurkan dalam adonan telur madu yang berbumbu tadi

Bahan dicampur aduk samapai rata, kalau perlu diremas-remas dengan tangan.setelah adonan tercampur betul di gongsong (digoreng tanpa minyak) selama kurang lebih dua menit. kemudian diangkat dan dituangkan di atas nyiru, untuk diangin-anginkan di tempat teduh sampai kering dan dingin.

Sumber : bandaraperkutut.8m.com

Rabu, Januari 23, 2008

Perawatan Perkutut di Musim Hujan


Kini kita telah memasuki musim hujan, cuaca yang buruk dimana sewaktu-waktu udara panas langsung berubah menjadi dingin karena hujan membuat tubuh mahluk hidup menjadi rentan penyakit. Untuk itu perkutut kesayangan di rumah pun harus diberikan perawatan extra, terutama yang usianya di bawah setahun.

Jika sangkar perkutut di malam hari kita gantung di teras rumah (di luar rumah), maka sebaiknya sangkar tersebut kita tutup dengan kerondong, jika kita tidak memiliki kerondong maka bisa kita gunakan kaos bekas ataupun baju bekas yang kita modifikasi sehingga cocok untuk dipakai sebagai kerondong sangkar.

Makanan dan minuman harus pula disesuaikan. Berikan ketan hitam tumbuk pada tempat makan terpisah dengan jumlah yang cukup. Air minum pun perlu diberi tambahan vitamin 2-3 hari sekali.

Pemberian vitamin pada air minum harus mengikuti aturan yaitu sebelum 24 jam air minum yang diberi vitamin harus diganti dengan air yang baru.

Kebersihan sangkar juga diperlukan untuk menghindari bibit penyakit yang mungkin timbul karena dengan keadaan sangkar yang kotor dan udara yang lembab serta daya tahan tubuh perkutut menyebabkan bakteri mudah berkembang dan menyebabkan perkutut menjadi sakit.

Untuk menjaga kondisi fit perkutut, dapat pula diberikan makan ati bawang merah. Caranya potong bawang merah, ambil bagian dalam yang kecil dan dipotong sebesar kacang hijau, bagian lainnya dihancurkan dan digosokkan pada telapak tangan supaya perkutut merasa hangat ketika kita memegangnya. Potongan ati bawang merah tersebut diberikan dengan cara dicekokkan pada perkutut.(Okto SP)

Sumber : perkututmall.tripod.com

Air Sehat Untuk Perkutut


Air merupakan kebutuhan esensial mahluk hidup, begitu pula bagi kesehatan dan kesegaran seekor perkutut. Mengenai air yang terbaik bagi perkutut ada beberapa versi yang diyakini merupakan air sehat yang terbaik bagi perkutut.

Air Sumur
Pencinta perkutut yang mengunakan air sumur sebagai air untuk perkutut piaraanya, memiliki kendala terutama mengenai masalah kebersihan airnya dan kandungan mineral atau zat tertentu yang terdapat di dalam air sumur yang mungkin saja tidak baik bagi tubuh seekor perkutut.

Air PAM
Air PAM jika diberikan kepada perkutut juga memiliki kendala yaitu kandungan chloride yang banyak terdapat dalam air PAM tidak baik bagi pencernaan perkutut.

Air Matang
Sebagian besar pencinta perkutut memberikan air matang sebagai minuman yang paling baik untuk perkututnya, karena dianggap dengan dimasaknya air, maka semua kuman penyakit akan mati.
Anggap ini tidak salah, tetapi ada beberapa keraguan mengenai "kemanjaan" dari sang majikan ini akan membuat daya tahan tubuh si perkutut lemah jika nantinya terminum air yang belum dimasak, misalnya air hujan.

Air minum yang disarankan :
Dari kendala yang dihadapi jika memberikan air sebagai minuman bagi perkutut, dapat kita simpulkan bahwa air yang baik digunakan adalah :
1. Air matang terutama jika airnya diambil dari sumur
2. Air PAM yang telah diendapkan sebelumnya selama seminggu.

Selain itu disarankan pula untuk menganti air sekaligus membersihkan wadah minum setiap 3 hari atau paling lama seminggu sekali.

Jika ingin lebih baik lagi, setiap hari Sabtu pagi, air minum ditambahkan vitamin burung seperti Vitavit dan pada sore harinya air vitamin tersebut diganti lagi dengan air minum biasa.(Okto SP)

Sumber : perkututmall.tripod.com

Perkutut, Satwa Termahal


Masyarakat Jawa di Indonesia telah memelihara perkutut selama berabad-abad. Penggemar burung ini terus bertambah setiap tahunnya, mulai dari rakyat jelata sampai kaum ningrat. Tradisi kumpul-kumpul mendengar kutut manggung sambil menikmati hidangan ala kadarnya, tampaknya masih berkembang hingga sekarang. Kebiasaan semacam itu juga yang digemari oleh raja-raja dan bangsawan tempo dulu. Namun dilihat dari potensinya, bukan mustahil kelak kekututan diterima khalayak sebagai budaya internasional.

Selain dianggap mempunyai nilai-nilai budaya adiluhung, burung magis ini juga dipercaya memiliki level yang lebih tinggi dibanding burung lainnya. Salah satunya karena kotoran dan bangkai perkutut samasekali tidak berbau. Bangkai tersebut langsung mengering dan hancur sendiri setelah berbulan-bulan.

Pengenalan

Inilah klasifikasi perkutut dalam kamus besar biologi internasional :

Keluarga : Perkutut
Dunia : Animal
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Klas : Aves
Subklas : Nearnithes
Ordo : Colombiformes
Famili : Columbidae
Subfamili : Columbidae
Genus : Columbinae
Genus : Geopelia
Spesies : Geopelia striata
Nama Inggris Turtledove
Peacefuldove
Barred grounddove

Di seluruh dunia, tercatat 41 marga suku merpati-merpatian. Penyebarannya sentris, yakni hanya di Australia dan Asia Tenggara. Columbidae adalah suku yang tidak berpoligami/poliandri dalam berpasangan. Dalam satu musim pembiakan, mereka cuma bertelur 2 butir. Ciri umumnya, burung betina jarang berbunyi dan tidak semerdu yang jantan. Suku ini mempunyai keistimewaan, di antaranya mampu menghisap air sehingga tidak perlu mengangkat kepalanya saat minum.

Marga perkutut-perkututan (Geopelia sp.) sendiri terdiri atas tiga jenis. Satu, Geopelia cuneata (perkutut Australia). Secara garis besar bulunya coklat keabuan, terdapat totol-totol putih pada sayap, dan kulit sekitar matanya berwarna merah. Panjangnya sekitar 7,6 inchi. Perkutut tutul ini berdomisili di Australia Tengah dan Utara. Dua, Geopelia humeralis (perkutut besar). Punggungnya bergaris-garis kelam, dada dan leher berwarna biru keabuan, pundak dan kuduk merah tembaga, bagian bawah warnanya merah jambu, serta sayapnya bergaris coklat tua. Perkutut dengan panjang 11 inchi ini berdomisili di Australia Utara dan Timur Laut (untuk subspesies G.h. humeralis), serta di Indonesia (untuk subspesies G.h. gregalis).

Tiga, Geopelia striata. Kepala dan leher biru keabuan, sekitar mata berwarna kehijauan, sayap coklat tua, dan panjangnya kurang-lebih 9 inchi. Inilah sebenarnya spesies perkutut yang biasa dilombakan. Perkutut belang ini masih banyak jenisnya, yaitu : G.s. clelaudi di Australia Barat; G.s. tranquila di Australia Tengah; G.s. placida di Australia Utara dan Indonesia (Irian); G.s. papua di Indonesia (Irian bagian selatan); G.s. audacis di Kepulauan Kei dan Tanimbar; G.s. maungeus di Indonesia (Sumba dan Sumbawa) serta Timor, G.s. striata di Birma Selatan sampai Filipina, dan Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, serta lombok.)

Sumber : genesium.50megs.com